Daerah

Wabup Sergai Lepas 192 Mahasiswa STAI Al-Hikmah Tebing Tinggi untuk KKL: Dorong Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan di Desa

×

Wabup Sergai Lepas 192 Mahasiswa STAI Al-Hikmah Tebing Tinggi untuk KKL: Dorong Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan di Desa

Sebarkan artikel ini

SEIRAMPAH I METROSERGAI.com – Suasana penuh semangat dan optimisme mewarnai halaman Kantor Bupati Serdang Bedagai (Sergai).

Saat 192 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah Tebing Tinggi secara resmi dilepas untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di berbagai kecamatan di wilayah Kabupaten Sergai.

Pelepasan mahasiswa ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sergai, H. Adlin Tambunan, yang menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kepercayaan pihak STAI Al-Hikmah yang kembali menjadikan Sergai sebagai lokasi pelaksanaan KKL.

“Kami merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan.

Kehadiran adik-adik mahasiswa ini bukan hanya membawa semangat akademis, tetapi juga semangat pengabdian yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.

Ini adalah kontribusi nyata dalam upaya mencerdaskan serta mensejahterakan masyarakat Sergai,” ujar Wabup dalam sambutannya.

Lebih dari sekadar praktik lapangan, Wabup Adlin Tambunan mengingatkan bahwa kegiatan KKL ini adalah peluang emas bagi mahasiswa untuk menjadi lebih peka terhadap persoalan riil di tengah masyarakat.

Ia menekankan bahwa peran mahasiswa sebagai kaum intelektual harus dimaknai lebih dari sekadar tugas kampus.

“KKL ini bukan hanya pelaksanaan teori dari ruang kelas ke lapangan.

Ini adalah momen membangun empati, memahami dinamika sosial, dan memupuk kepedulian.

Mahasiswa harus hadir sebagai agen perubahan, mampu memberikan solusi dan menumbuhkan inovasi di masyarakat,” ungkapnya penuh harap.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup juga menyampaikan bahwa keberadaan para mahasiswa selaras dengan visi Pemkab Sergai dalam mendukung percepatan pembangunan desa dan penguatan potensi lokal.

Ia mengajak para peserta KKL untuk aktif menggali serta mengembangkan sumber daya di desa-desa tempat mereka mengabdi.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi penonton, tapi menjadi pelaku dalam proses transformasi sosial.

Gunakan ilmu yang telah diperoleh untuk membangun desa dari berbagai aspek, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya alam,” imbuh Adlin dengan tegas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *