MEDAN – METROSERGAI.com – Peredaran narkotika masih menjadi ancaman serius di Sumatera Utara, tetapi upaya keras dari Polda Sumut kembali membuahkan hasil.
Dalam operasi yang berlangsung selama 59 hari, kepolisian berhasil mengungkap 25 kasus narkotika, menangkap 37 tersangka, serta menyita barang bukti dalam jumlah besar.
Total barang bukti yang berhasil diamankan terdiri dari 97,08 kg sabu, 38 gram ganja, dan 2.180 butir ekstasi.
Berdasarkan perhitungan, pengungkapan ini telah menyelamatkan sekitar 390.652 jiwa dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kapolda Sumut menegaskan bahwa perang melawan narkotika tidak hanya sebatas penangkapan dan penyitaan barang haram, tetapi lebih dari itu, menyelamatkan masyarakat dari dampak buruk narkoba.
“Setiap gram narkotika yang berhasil kami sita adalah ribuan nyawa yang terselamatkan.
Ini bukan hanya tugas kepolisian, tetapi tanggung jawab bersama untuk menjaga generasi muda dari kehancuran akibat narkoba,” ujar Kapolda dalam konferensi pers.
Jaringan Internasional dan Modus Penyelundupan
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa narkotika yang masuk ke wilayah Sumatera Utara berasal dari jaringan internasional yang dikendalikan dari Malaysia.
Sindikat ini menggunakan berbagai modus untuk menyelundupkan barang haram ke Indonesia.
Ada yang menyembunyikan sabu dalam ransel, ada yang mengirimnya melalui jalur laut menggunakan kapal boat sebelum disimpan dalam karung goni.
Dan ada juga yang menyelundupkan narkotika melalui jalur darat menggunakan kendaraan pribadi.
Pengungkapan ini menjadi bukti bahwa jaringan narkotika semakin canggih dan memiliki metode yang terus berkembang untuk menghindari deteksi aparat.
Oleh karena itu, Polda Sumut berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan di jalur-jalur penyelundupan utama, baik melalui perairan maupun perbatasan darat.
Perhitungan Jiwa yang Terselamatkan
Dari total barang bukti yang berhasil diamankan, dampak penyelamatan jiwa dihitung berdasarkan asumsi penggunaan narkotika. Dengan rincian sebagai berikut:
