Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Serdang Bedagai,” tambahnya.
Dari Masyarakat untuk Masyarakat
Ketua Badan Santunan Yatim Piatu Pematang Tatal, Naser, S.Pd.I, menjelaskan bahwa program santunan ini berawal dari keprihatinan para tokoh masyarakat terhadap anak-anak yatim yang tidak termasuk dalam golongan penerima zakat fitrah.
Dengan niat ingin tetap memberikan perhatian kepada mereka, maka dibentuklah Badan Santunan Yatim Piatu agar bantuan dapat disalurkan dengan lebih terorganisir.
“Kegiatan ini sepenuhnya hasil donasi dari masyarakat.
Sejak awal Ramadan, kami menggalang dana dari warga, dan alhamdulillah tahun ini terkumpul Rp28 juta.
Dana ini disalurkan seluruhnya kepada anak-anak yatim, hanya menyisakan Rp100 ribu untuk keperluan administrasi seperti fotokopi,” jelas Naser.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, termasuk Wakil Bupati Sergai yang ikut memberikan donasi.
Dukungan dari masyarakat di setiap dusun juga menjadi kunci keberlanjutan program ini selama 20 tahun.
“Kami berterima kasih kepada seluruh donatur dan masyarakat yang telah berpartisipasi.
Semoga kebaikan ini menjadi ladang pahala bagi kita semua,” tambahnya.
Lebih dari Sekadar Santunan
Kegiatan ini tidak hanya berupa penyerahan bantuan materi, tetapi juga dilengkapi dengan ceramah keagamaan dan doa bersama, yang dipimpin oleh Ustaz M. Rifai, S.Pd.I.
Dalam tausiahnya, ia menegaskan bahwa kepedulian terhadap anak yatim merupakan ajaran yang dianjurkan dalam Islam.
“Dalam Al-Qur’an, kita diajarkan untuk tidak menelantarkan anak yatim dan selalu memberikan perhatian kepada mereka.
Apa yang dilakukan masyarakat Pematang Tatal ini adalah bentuk nyata dari ajaran tersebut.
Semoga kegiatan ini membawa berkah dari Allah SWT bagi kita semua,” tuturnya.
Selain itu, suasana haru pun menyelimuti acara ketika anak-anak yatim menerima santunan.
Banyak dari mereka yang merasa senang dan bersyukur karena mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar.