METROSERGAI.com – Di balik keindahan alam Jawa Timur, terbentang sebuah lanskap megah yang seolah tak pernah habis memukau mata.
Puncak Tengger, bagian dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Kaldera purba ini bukan hanya menawarkan panorama pegunungan yang luar biasa, tetapi juga menyimpan jejak geologi, spiritualitas, dan budaya masyarakat lokal yang begitu kental.
Kawasan Kaldera Tengger: Gugusan Gunung yang Memikat
Kaldera Tengger terbentuk dari letusan purba dan kini menjadi rumah bagi beberapa gunung yang berdiri megah berdampingan.
Pusat perhatian tentu tertuju pada Gunung Bromo yang berada di ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini masih aktif dan terus menghembuskan asap putih dari kawahnya.
Meski bukan yang tertinggi, Bromo telah menjadi ikon pariwisata nasional karena pesonanya yang khas dan peran sentralnya dalam ritual keagamaan masyarakat Tengger.
Di sebelah Bromo, berdiri kokoh Gunung Batok.
Gunung ini tampak menonjol dengan bentuk kerucut yang simetris dan puncak yang menghijau, menandakan bahwa ia kini telah tidak aktif.
Banyak wisatawan yang kerap keliru menyangka Batok sebagai Bromo karena tampilannya yang dominan dalam lanskap.
Namun, bagi pemburu matahari terbit, Gunung Penanjakan adalah tempat yang wajib dikunjungi.
Berada di ketinggian sekitar 2.770 mdpl, puncaknya menawarkan pemandangan sunrise terbaik di Indonesia.
Dari sini, matahari terbit di balik Gunung Semeru akan menciptakan siluet memukau dengan Bromo dan Batok sebagai latarnya.
Di antara gugusan ini, ada pula Gunung Widodaren dan Gunung Kursi, yang meskipun kurang dikenal.
Turut memperkaya kontur kaldera dan menambah kesan dramatis terhadap lanskap pegunungan di kawasan Tengger.
Warisan Budaya: Upacara Yadnya Kasada
Tak hanya menyuguhkan keindahan alam, kawasan Bromo juga lekat dengan nilai spiritual.
Setiap tahun, masyarakat Suku Tengger yang menganut agama Hindu melaksanakan ritual Yadnya Kasada.
Dalam upacara ini, para pemeluk agama Hindu Tengger mempersembahkan hasil bumi, makanan, hingga hewan ternak dengan melemparkannya ke dalam kawah Gunung Bromo.