TAPUT – METROSERGAI.com – Dua gempa bumi beruntun dengan magnitudo 5,5 dan 5,6 mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara pada Selasa (18/3/2025) pukul 05.22 WIB.
Dalam waktu kurang dari satu menit, getaran kuat meluluhlantakkan sejumlah bangunan, memicu tanah longsor, dan merenggut satu korban jiwa.
Dampak terparah tercatat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, di mana berbagai fasilitas umum dan rumah warga mengalami kerusakan serius.
Aparat kepolisian, bersama TNI, BPBD, dan instansi terkait lainnya, bergerak cepat ke lokasi untuk mengamankan area, mengevakuasi korban, serta memulihkan akses transportasi yang terdampak.
Dampak Gempa di Kecamatan Pahae Jae
Getaran kuat menyebabkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan cukup parah.
Kantor Kepala Desa Pardomuan Nainggolan tampak retak dan sebagian dindingnya roboh.
Bengkel milik seorang warga bernama Septi Nainggolan juga mengalami kerusakan signifikan, menghambat aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.
Tak hanya itu, Jembatan Siria-ria di Desa Siopat Bahal mengalami kerusakan yang cukup serius.
Memicu kekhawatiran masyarakat akan keselamatan infrastruktur yang menghubungkan berbagai desa di daerah tersebut.
Sementara itu, Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Silangkitang mengalami keretakan, menghambat arus lalu lintas di jalur utama Sumatera Utara.
Di Pasar Sarulla, bangunan Indomaret mengalami kerusakan di bagian atap dan dinding, sementara beberapa tiang listrik di sekitar kawasan tersebut dilaporkan roboh, menyebabkan pemadaman listrik di beberapa desa.
Tragedi di Kecamatan Pahae Julu: Longsor Tewaskan Seorang Lansia
Duka mendalam menyelimuti Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu.
Longsoran tebing gunung yang berada di dekat permukiman warga menimpa sebuah rumah, menyebabkan Kartini Manalu (70) meninggal dunia di tempat.
Sang suami, Hulman Hutabarat (67), berhasil selamat meski mengalami luka-luka akibat tertimpa material longsor.
Kejadian tragis ini terjadi saat mereka sedang tertidur lelap, tanpa sempat menyelamatkan diri.
Tanah longsor juga terjadi di beberapa titik di Kecamatan Pahae Julu, menyebabkan jalan lintas Sumatera tertutup material tanah dan bebatuan.