Rp26,64 triliun dari pembayaran ilegal kepada mitra tambang PT Timah.
Rp271 triliun sebagai dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat penambangan ilegal.
Angka ini menjadikan kasus dugaan korupsi dalam tata niaga komoditas timah sebagai salah satu skandal keuangan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.
Upaya Kejaksaan Agung dalam Mengusut Tuntas Kasus
Pemeriksaan terhadap HWL, SS, dan WH merupakan bagian dari strategi Kejaksaan Agung untuk menggali lebih dalam keterlibatan berbagai pihak dalam skema kejahatan ini.
Penegak hukum berupaya untuk mengurai seluruh jaringan yang terlibat, baik dari sektor swasta maupun pejabat yang berwenang.
Dengan semakin banyaknya saksi yang diperiksa, diharapkan akan terungkap siapa saja yang bertanggung jawab dalam perkara ini.
Kejaksaan Agung menegaskan bahwa mereka akan bekerja secara profesional dan transparan dalam menangani kasus ini.
Serta memastikan bahwa seluruh pihak yang terbukti bersalah akan mendapat hukuman setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku.
Harapan untuk Penegakan Hukum yang Lebih Tegas
Kasus ini menjadi pengingat betapa besarnya dampak korupsi dalam sektor sumber daya alam, terutama pada komoditas yang memiliki nilai tinggi seperti timah.
Selain merugikan negara secara finansial, aktivitas ilegal seperti ini juga membawa dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat sekitar yang terdampak oleh pertambangan yang tidak bertanggung jawab.
Dengan semakin masifnya pemberantasan korupsi di sektor pertambangan, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan.
Kejaksaan Agung terus berupaya menunjukkan ketegasannya dalam menangani kasus ini, agar keadilan dapat ditegakkan dan kekayaan alam Indonesia tidak lagi menjadi ladang eksploitasi bagi segelintir pihak yang ingin mengambil keuntungan secara ilegal.(kk)