Lagu ini menggema di tengah aksi sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Kebersamaan antara pemerintah dan mahasiswa dalam menyanyikan lagu tersebut mencerminkan semangat kolektif dalam membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan sejahtera.
“Masa depan bangsa ada di pundak kalian, adik-adik. Mari kita terus berjuang bersama untuk Indonesia yang lebih baik,” ujar Prasetyo dengan penuh semangat.
Aksi Berakhir dengan Damai
Setelah sesi dialog yang cukup panjang dan penuh makna, koordinator aksi mengimbau seluruh peserta untuk membubarkan diri secara tertib.
Mahasiswa pun mengikuti arahan dengan disiplin, menunjukkan bahwa aksi unjuk rasa dapat berjalan dengan damai dan tetap memberikan dampak yang berarti.
“Mari kita bersama-sama membubarkan diri dengan tertib,” seru koordinator aksi melalui pengeras suara.
Tepat pukul 18.30 WIB, massa mulai meninggalkan lokasi dengan tertib, membawa harapan bahwa suara mereka telah didengar dan akan ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Langkah Mensesneg Prasetyo Hadi ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak menutup mata terhadap aspirasi mahasiswa.
Namun, harapan besar masih bergantung pada tindak lanjut nyata dari pemerintah dalam merealisasikan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan terjangkau.
Mahasiswa akan terus mengawal janji ini, dan publik menantikan langkah konkret dari pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.(TMP)
