“Kami juga akan memaksimalkan penggunaan teknologi dalam operasi ini, seperti sistem tilang elektronik (ETLE) yang memungkinkan deteksi pelanggaran secara otomatis dan lebih efisien,” tambah Kombes Pol Muji Ediyanto.
Sosialisasi dan Penyuluhan untuk Masyarakat
Pendekatan preemtif dan preventif yang diterapkan dalam operasi ini juga melibatkan sosialisasi kepada masyarakat.
Pihak kepolisian akan menggunakan berbagai saluran media, seperti media cetak, elektronik, dan media sosial, untuk menyampaikan pesan penting tentang keselamatan berlalu lintas.
Tidak hanya itu, pemasangan spanduk dan penyuluhan kepada komunitas serta pengemudi angkutan umum juga akan dilakukan guna mengedukasi masyarakat lebih luas.
Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih patuh terhadap aturan lalu lintas, yang pada gilirannya akan mengurangi tingkat kecelakaan serta potensi gangguan lalu lintas.
Tindakan Preventif Menghadapi Cuaca Ekstrem
Selain itu, dengan melihat potensi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi kondisi lalu lintas, seperti hujan deras, banjir, atau tanah longsor.
Polda Sumut juga telah menyiapkan langkah mitigasi untuk meminimalisir gangguan.
Polisi berencana untuk menerapkan rekayasa lalu lintas di lokasi-lokasi wisata dan titik-titik rawan kemacetan guna mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan arus lalu lintas tetap lancar.
“Selain menjaga kelancaran arus lalu lintas, kami juga mempersiapkan personel untuk mengantisipasi segala kemungkinan gangguan yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem.
Yang berpotensi mengganggu kegiatan masyarakat,” jelas Kombes Pol Muji Ediyanto.
Tegakkan Hukum Secara Humanis
Dalam menjalankan operasi ini, Polda Sumut menekankan pentingnya pendekatan yang humanis, persuasif, namun tetap tegas.
Setiap tindakan yang dilakukan akan mengedepankan etika dan tidak ada toleransi bagi anggota yang melanggar aturan atau melakukan tindakan kekerasan.
Polda Sumut juga mengingatkan kepada seluruh personel untuk menjaga disiplin serta menjaga performa operasional.