“Kami berupaya menyajikan berita yang cepat, tepat, dan akurat melalui berbagai platform digital.
Selain itu, kami juga membuat konten edukatif yang bertujuan untuk membantu masyarakat mengenali dan menghindari hoaks.
Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam menciptakan ruang digital yang sehat,” tambahnya.
Tak hanya mengandalkan media resmi, Polda Sumut juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melawan hoaks.
Partisipasi publik sangat penting dalam menyaring informasi yang diterima sebelum menyebarkannya lebih luas.
“Jika menerima informasi yang meragukan, jangan langsung dibagikan.
Luangkan waktu sejenak untuk memverifikasi kebenarannya melalui sumber yang kredibel atau mengklarifikasinya kepada pihak berwenang,” pesan Kompol Siti Rohani.
Edukasi sebagai Kunci Ruang Digital yang Sehat
Membangun kesadaran masyarakat agar lebih selektif dalam menyebarkan informasi bukan tugas yang mudah.
Namun, melalui upaya edukasi yang berkelanjutan, Polda Sumut optimis dapat mengurangi dampak negatif penyebaran hoaks.
“Kami berharap semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menyaring informasi sebelum menyebarkannya.
Dengan begitu, kita bisa menciptakan lingkungan digital yang lebih aman, sehat, dan bermanfaat bagi semua,” pungkasnya.
Dengan semakin kuatnya kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat, diharapkan peredaran berita palsu dapat diminimalisir.
Masyarakat yang cerdas dalam memilah informasi akan menjadi benteng utama dalam menjaga ketertiban dan keamanan, baik di dunia nyata maupun di ruang digital.(mps)