Daerah

Aksi Heroik Polisi Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Seorang Ibu Rumah Tangga di Fly Over Amplas

×

Aksi Heroik Polisi Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Seorang Ibu Rumah Tangga di Fly Over Amplas

Sebarkan artikel ini

MEDAN – METROSERGAI.com – Aksi cepat tanggap yang dilakukan tiga anggota Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumut.

Berhasil menyelamatkan nyawa seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial NPK (40), warga Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Maimun.

Perempuan tersebut nyaris mengakhiri hidupnya dengan melompat dari jembatan layang (fly over) Amplas pada Rabu (19/3/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

Kejadian dramatis ini bermula saat polisi menerima laporan dari warga tentang keberadaan seorang perempuan yang tampak gelisah dan berusaha melompat dari jembatan.

Mendapat informasi tersebut, tiga personel Ditlantas Polda Sumut Aipda Damendra Butar Butar, Aiptu Faisal, dan Ipda Wahyu segera bergerak cepat dari pos lalu lintas di sekitar Indogrosir, Jalan Sisingamangaraja, menuju lokasi kejadian.

Namun, setibanya di jembatan layang, mereka tidak menemukan keberadaan perempuan tersebut.

Tanpa menyerah, ketiga petugas memutuskan untuk melakukan pencarian lebih lanjut dengan menyisir kawasan sekitar.

Ketika berbalik arah dan menyusuri jalan, mereka menemukan seorang perempuan tergeletak di lantai halte bus yang berjarak sekitar 100 meter dari fly over.

“Saat kami tiba di lokasi awal, perempuan itu sudah tidak ada.

Kami kemudian memutuskan untuk mengecek ulang di sekitar jalan, dan akhirnya menemukan seorang ibu tergeletak di halte bus dengan kondisi lemah,” ungkap Aipda Damendra Butar Butar.

Di halte tersebut, beberapa warga tampak sudah berkumpul, berusaha memberikan pertolongan.

Ketika polisi mendekati NPK dan mencoba menenangkannya, terungkap bahwa ia baru saja menghadiri sidang perceraian di Pengadilan Agama Medan.

Rasa frustrasi akibat resmi bercerai dari suaminya mendorongnya untuk mencoba mengakhiri hidupnya.

Tidak hanya kehilangan pasangan, penderitaan NPK semakin bertambah ketika mengetahui bahwa anaknya dikeluarkan dari sekolah karena tidak ada biaya.

Sejak perceraiannya, suaminya tidak lagi menanggung biaya pendidikan anak mereka.

Lebih memilukan lagi, NPK mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun ia menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *