Untuk menyiapkan rencana kontinjensi menghadapi potensi bencana selama puncak arus balik.
Dengan adanya strategi yang matang, diharapkan respons terhadap kejadian darurat dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
“Wilayah perbatasan dan daerah rawan bencana harus memiliki rencana penanganan yang jelas.
Kesiapsiagaan adalah kunci agar masyarakat merasa aman dan terlindungi,” tegasnya.
Sinergi Antar Lembaga untuk Keamanan Bersama
Dalam Anev tersebut, Kapolda juga menekankan pentingnya kerja sama antara kepolisian dengan pemerintah daerah, TNI, serta instansi terkait lainnya seperti Dinas Perhubungan dan Satpol PP.
Menurutnya, keamanan masyarakat selama libur Lebaran tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan harus dilakukan secara bersama-sama dengan sinergi yang kuat.
“Sinergi adalah kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keamanan.
Tidak hanya dalam pengamanan jalur wisata, tetapi juga dalam menghadapi potensi gangguan alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Pastikan masyarakat merasakan perlindungan nyata dari kita semua,” ujar Kapolda.
Operasi Ketupat Toba 2025 tidak hanya berfokus pada kelancaran arus lalu lintas, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat dapat menjalani libur Lebaran dengan rasa aman dan nyaman.
Dengan kesiapan yang matang serta koordinasi yang baik antara berbagai pihak, Polda Sumut berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, baik dalam situasi normal maupun dalam keadaan darurat.(mps)