Barang bukti yang berhasil disita di antaranya:
Mobil Toyota Avanza Veloz putih BK 1990 ADM, yang digunakan dalam aksi perampokan.
Sebilah parang, yang diduga digunakan untuk mengancam korban.
Empat unit handphone, yang merupakan hasil rampokan.
Barang pribadi korban, seperti perhiasan emas dan uang tunai.
Kini, AL dan AS harus menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka.
Polisi menjerat keduanya dengan Pasal 365 Ayat (2) ke-2e KUHP, yang mengatur tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara.
Kapolda Sumut Beri Apresiasi, Masyarakat Diimbau Waspada
Keberhasilan Polsek Sunggal dalam menangkap para pelaku ini mendapat apresiasi langsung dari Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H.
Melalui Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani Tampubolon, S.E., M.H., Kapolda menegaskan bahwa kepolisian akan terus bekerja keras dalam memberantas tindak kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat.
“Kami akan meningkatkan patroli serta memperketat pengawasan di berbagai wilayah.
Kami juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap modus kejahatan semacam ini dan segera melapor jika mengalami atau mengetahui tindak kriminal,” ujar Kompol Siti Rohani.
Belajar dari Kasus Ini: Jangan Mudah Percaya pada Orang Asing di Dunia Maya
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat, khususnya pengguna media sosial yang sering berinteraksi dengan orang asing.
Pelaku kejahatan semakin pintar dalam mencari mangsa, termasuk dengan berpura-pura ingin berkencan atau menjalin hubungan romantis.
Beberapa tips agar terhindar dari modus serupa:
Jangan mudah percaya pada orang yang baru dikenal secara online.
Hindari bertemu di tempat sepi atau yang tidak familiar.
Selalu beri tahu keluarga atau teman tentang pertemuan dengan orang asing.
Gunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum saat bertemu orang baru.
Jika merasa ada yang mencurigakan, segera tinggalkan tempat tersebut dan cari bantuan.
Keberhasilan polisi dalam menangkap pelaku ini memberikan rasa aman bagi warga Medan, tetapi tetap kewaspadaan masyarakat menjadi kunci utama untuk mencegah kejahatan serupa terulang kembali.(Mitra Penmas Sumut)
