Salah satu sektor yang menjadi perhatian utama dalam program deregulasi ini adalah industri padat karya, seperti industri sepatu dan garmen.
Menurut Luhut, kebijakan ini diharapkan dapat membuka peluang kerja bagi ratusan ribu tenaga kerja dalam waktu dekat.
“Jika regulasi yang menghambat industri ini segera dihapus, maka kita bisa menarik investasi besar yang mampu menciptakan banyak lapangan kerja baru.
Sektor seperti sepatu dan garmen berpotensi menyerap ratusan ribu tenaga kerja jika diberikan kemudahan investasi,” jelasnya.
Deregulasi: Peluang dan Tantangan
Deregulasi yang diusung pemerintah berpotensi membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Dengan penyederhanaan aturan, proses investasi bisa menjadi lebih cepat dan efisien, sehingga menarik lebih banyak investor asing maupun domestik untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Namun, di balik peluang tersebut, tantangan besar juga menanti.
Pemerintah perlu memastikan bahwa deregulasi ini tidak mengorbankan aspek perlindungan tenaga kerja, keberlanjutan lingkungan, serta kepentingan nasional lainnya.
Oleh karena itu, kebijakan ini harus diterapkan secara hati-hati dan dengan perhitungan matang.
Dengan langkah tegas yang diambil Presiden Prabowo dan kerja sama antara kementerian serta DEN, Indonesia kini tengah bersiap untuk memasuki era baru dalam kebijakan ekonomi.
Jika deregulasi ini berhasil diterapkan secara efektif, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami lonjakan investasi dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Bagaimana menurut Anda? Sektor mana yang paling membutuhkan deregulasi agar investasi dapat masuk lebih cepat dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja?.(tmp)












