Bersama dengan Waka Polres Serdang Bedagai Kompol Mukmin Rambe dan sejumlah pejabat utama Polres Sergai.
Selain itu, jaksa penuntut umum dari Sergai, seperti Juwita, SH dan Jonathan, SH, serta penasihat hukum dari kedua pihak, baik tersangka maupun keluarga korban, turut hadir.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperjelas urutan peristiwa dan memberikan gambaran yang lebih terang mengenai proses tindak pidana yang terjadi.
Keterangan dari Pihak Kepolisian
Kepada wartawan, KBO Reskrim Polres Serdang Bedagai yang juga menjabat sebagai Ps. Kasi Humas Polres Sergai, IPTU Zulfan Ahmadi.
Menjelaskan bahwa rekonstruksi dilakukan untuk memastikan dan memperjelas bagaimana kejadian berlangsung, serta memahami setiap langkah yang diambil oleh tersangka.
“Rekonstruksi ini sangat penting agar urutan kejadian dapat terlihat dengan jelas dan agar peristiwa ini menjadi terang benderang,” ujar Zulfan.
Polres Serdang Bedagai berharap melalui kegiatan ini, masyarakat bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait kasus ini dan dapat memahami proses hukum yang sedang berlangsung.
Proses rekonstruksi ini juga menunjukkan betapa seriusnya aparat penegak hukum dalam menangani kasus yang melibatkan anak-anak dan tindak pidana kekerasan, serta dalam upaya memberikan keadilan bagi korban.
Ancaman Hukum Bagi Tersangka
Sebagai akibat dari tindak pidana yang dilakukannya, tersangka Herli Fadli Nasution menghadapi ancaman hukuman yang sangat berat.
Tersangka dikenakan beberapa pasal berlapis yang dapat mengarah pada hukuman mati, sesuai dengan Pasal 340 subsider Pasal 338, Pasal 365 Ayat (3) dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Serta Pasal 76D Jo Pasal 81 Ayat (1) dan Pasal 76C Jo Pasal 80 Ayat (3) dari Undang-Undang No. 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.
Dengan ancaman hukuman yang sangat berat ini, diharapkan bisa memberikan efek jera kepada pelaku kejahatan terhadap anak-anak dan masyarakat.
Serta menegaskan komitmen kepolisian dalam penegakan hukum yang tegas dan adil.
Kegiatan yang Menarik Perhatian Publik
