Namun, ia masih belum bisa menyebutkan secara pasti kapan dan di mana pertemuan itu akan digelar.
“Yang jelas, tujuannya adalah untuk mempererat silaturahmi dan membangun komunikasi yang lebih baik antara dua pemimpin bangsa,” imbuhnya.
Tanda-tanda kehangatan hubungan kedua tokoh juga terlihat dari langkah Ragowo Hediprasetyo, atau yang lebih dikenal sebagai Didit, putra Presiden Prabowo.
Ia lebih dahulu mengunjungi kediaman Megawati dalam rangka Lebaran.
Menurut Dasco, kunjungan itu adalah bagian dari menjaga silaturahmi dan menunjukkan itikad baik antara keluarga besar Prabowo dan Megawati.
Di tengah dinamika politik pasca-Pemilu 2024, di mana ketegangan sempat memuncak antara berbagai kekuatan politik, kehadiran sosok seperti Dasco menjadi sangat penting.
Ia berperan sebagai jembatan, penghubung antara kutub-kutub yang selama ini tampak berseberangan.
Perannya tak ubahnya seperti dirigen dalam sebuah orkestra politik tidak selalu terlihat, tapi menentukan harmonisasi keseluruhan.
Kini, publik menanti hasil akhir dari upaya diplomasi sunyi ini.
Apakah pertemuan Prabowo dan Megawati benar-benar akan terjadi?
Jika ya, bukan mustahil, ini akan menjadi langkah awal penting menuju babak baru politik Indonesia politik yang lebih bersatu, kolaboratif, dan berorientasi pada pembangunan jangka panjang.
Dan jika itu terjadi, maka nama Sufmi Dasco Ahmad layak dicatat sebagai arsitek di balik layar yang telah berhasil membangun jembatan harapan di tengah riuhnya kontestasi politik.(tmp)