Hiburan

Tradisi Upah-Upah: Ritual Warisan Budaya Melayu dan Mandailing yang Sarat Makna Hampir Punah

×

Tradisi Upah-Upah: Ritual Warisan Budaya Melayu dan Mandailing yang Sarat Makna Hampir Punah

Sebarkan artikel ini

Tujuannya adalah memulihkan semangat dan keberanian mereka untuk kembali menjalani kehidupan dengan optimisme.

4. Upah-Upah Memanggil Semangat
Tradisi ini diperuntukkan bagi orang yang sedang sakit, agar mereka memiliki semangat untuk sembuh dan kembali menjalani aktivitas seperti sediakala.

Proses dan Unsur Penting dalam Upah-Upah

Ritual ini memiliki proses yang penuh simbolisme, dimulai dari persiapan hingga pelaksanaan.

Berikut adalah langkah-langkah dalam pelaksanaan Upah-Upah:

1. Persiapan Bahan
Salah satu elemen penting dari ritual ini adalah dulang atau talam yang berisi makanan khas, seperti:

Pulut kuning (nasi ketan kuning) atau nasi biasa.

Lauk khusus, seperti kepala kambing, ayam kampung, atau telur ayam kampung dalam jumlah ganjil.

Tambahan lain seperti halia (jahe), garam, atau rempah-rempah tertentu.

2. Ritual Utama

Dulang atau talam diangkat dan diputar di atas kepala penerima upah-upah.

Proses ini melambangkan simbolisasi pemindahan energi positif dan keberkahan kepada penerima.

Saat ritual berlangsung, seorang tokoh adat atau orang tua yang dituakan menyampaikan pantun bersinandung, yaitu doa atau nasihat dalam bentuk syair tradisional.

Sinandung ini diucapkan dengan nada khas, yang menambah kekhidmatan suasana.

3. Penyampaian Pantun atau Doa
Salah satu elemen yang paling menarik adalah penggunaan pantun bersinandung.

Contoh pantun yang sering digunakan dalam Upah-Upah adalah:
“Uuupah-upah satu duo tigo…
Upah semangat janganlah lupo,
Diberikan tuah dari yang Esa,
Semoga sehat selamanya.”

Pantun ini tidak hanya memberikan harapan, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai kehidupan dan kebijaksanaan leluhur.

Makna Simbolik dari Setiap Unsur

Setiap elemen dalam Upah-Upah memiliki makna tersendiri.

Pulut kuning, misalnya, melambangkan kemakmuran dan keberkahan.

Ayam kampung atau telur ayam kampung dipilih karena dipercaya memiliki energi positif yang dapat membantu memulihkan semangat.

Jumlah ganjil pada telur atau lauk menunjukkan keseimbangan dan keutuhan dalam kehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *