HUMBANGHAS I METROSERGAI.com – Upaya pencarian korban longsor di Desa Panggugunan, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, terus berlanjut meski kondisi cuaca di lokasi masih sangat ekstrem.
Hingga Kamis (27/11/2025) pukul 15.00 WIB, proses evakuasi berlangsung tanpa henti di tengah hujan deras dan kabut tebal yang berpotensi memicu longsor susulan.
Sebanyak 62 personel gabungan diterjunkan ke lokasi. Mereka terdiri dari jajaran Polres Humbahas, Pemkab Humbang Hasundutan, Basarnas, BPBD, instansi terkait, serta pemerintah desa.
Seluruh tim bergerak terpadu untuk mempercepat penemuan korban yang belum ditemukan.
Pencarian menyisir area hingga radius satu kilometer dari titik pusat longsor.
Dua unit alat berat dikerahkan untuk menggeser material tanah, bongkahan kayu, membersihkan jalur evakuasi, sekaligus memperluas area pencarian yang masih dipenuhi lumpur tebal.
Wakapolres Humbahas Kompol Manson Nainggolan, S.H., M.Si., menyatakan bahwa proses evakuasi tetap dilakukan dengan penuh kewaspadaan.
“Situasi di lapangan sangat ekstrem. Hujan turun hampir tanpa henti dan kabut tebal membuat jarak pandang pendek.
Meski demikian, tim tetap bekerja maksimal. Keselamatan petugas tetap menjadi prioritas, namun pencarian korban harus terus berjalan,” ujar Wakapolres.
Dari total 14 korban terdampak bencana tersebut, enam orang ditemukan selamat dengan luka berat, empat orang meninggal dunia, dan empat lainnya masih dalam pencarian.
Tim gabungan masih memperluas area pencarian untuk menemukan korban yang belum terdeteksi.
Di lokasi telah didirikan sebuah posko utama Basarnas serta dapur umum dari Kementerian Sosial untuk mendukung logistik bagi petugas maupun warga terdampak.
Warga yang rumahnya rusak atau berada di zona rawan telah dievakuasi ke tempat tinggal keluarga di area aman.
Selain menelan korban jiwa, longsor juga merusak puluhan hektare lahan sawah berusia dua bulan.
Kondisi ini memicu kekhawatiran akan dampak terhadap ketahanan pangan masyarakat beberapa bulan ke depan.
Kompol Manson Nainggolan juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan.












