METROSERGAI.com – Diabetes merupakan salah satu penyakit metabolik yang banyak diderita masyarakat saat ini.
Gaya hidup yang kurang sehat, pola makan tinggi gula, serta kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor utama meningkatnya jumlah penderita diabetes, khususnya diabetes tipe 2.
Dalam pengobatan tradisional, berbagai tanaman herbal telah digunakan untuk membantu mengontrol kadar gula darah, salah satunya adalah daun temu lawak (Curcuma xanthorrhiza).
Tanaman yang dikenal luas sebagai rempah ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan hati, tetapi juga memiliki potensi sebagai penawar alami diabetes.
Lalu, bagaimana cara kerja daun temu lawak dalam membantu mengatasi diabetes? Simak penjelasannya berikut ini.
Kandungan Aktif dalam Daun Temu Lawak
Daun temu lawak mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memiliki efek positif bagi penderita diabetes.
Beberapa kandungan penting yang berperan dalam mengontrol kadar gula darah antara lain:
Kurkuminoid – Bersifat antiinflamasi dan antioksidan yang membantu melindungi pankreas serta meningkatkan sensitivitas insulin.
Xanthorrhizol – Senyawa aktif yang dapat menurunkan kadar gula darah serta memperbaiki metabolisme glukosa dalam tubuh.
Flavonoid dan Polifenol – Bertindak sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan akibat kadar gula darah tinggi.
Dengan kombinasi senyawa aktif ini, daun temu lawak memiliki berbagai mekanisme kerja yang membantu penderita diabetes dalam mengontrol kadar gula darah secara alami.
Bagaimana Daun Temu Lawak Bekerja dalam Mengatasi Diabetes?
1. Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Salah satu penyebab utama diabetes tipe 2 adalah resistensi insulin, di mana tubuh tidak lagi merespons insulin secara optimal.
Daun temu lawak mengandung kurkuminoid yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel tubuh lebih efektif dalam menyerap glukosa dari darah.
2. Menurunkan Kadar Gula Darah Secara Alami
Ekstrak daun temu lawak memiliki sifat hipoglikemik, yaitu mampu menurunkan kadar gula darah dengan menghambat aktivitas enzim α-glukosidase dan α-amilase.
