METROSERGAI.com – Kapulaga bukan sekadar rempah yang digunakan untuk menambah cita rasa dalam masakan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan.
Terutama dalam mengatasi masalah pencernaan seperti maag dan perut kembung.
Sebagai salah satu tanaman herbal yang kaya akan senyawa aktif, kapulaga telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan gangguan lambung.
Bagi Anda yang sering mengalami maag atau perut kembung, mengonsumsi kapulaga bisa menjadi solusi alami yang aman dan efektif.
Lalu, bagaimana cara kapulaga bekerja dalam meredakan masalah pencernaan? Simak penjelasannya berikut ini!
Kapulaga dan Manfaatnya untuk Maag serta Perut Kembung
1. Menetralisir Asam Lambung Berlebih
Kapulaga memiliki sifat antasid alami yang dapat membantu menyeimbangkan kadar asam lambung.
Seringkali, asam lambung yang berlebihan menjadi penyebab utama rasa perih di ulu hati dan sensasi terbakar pada penderita maag.
Dengan mengonsumsi kapulaga, produksi asam lambung dapat lebih terkontrol, sehingga risiko iritasi dinding lambung bisa berkurang.
2. Mengurangi Perut Kembung dan Gas Berlebih
Rasa kembung yang tidak nyaman sering kali disebabkan oleh gas yang terperangkap di dalam saluran pencernaan.
Kapulaga mengandung senyawa cineole dan borneol yang memiliki efek karminatif, yaitu membantu mengeluarkan gas berlebih dari perut.
Dengan begitu, perut terasa lebih lega dan nyaman setelah mengonsumsinya.
3. Melindungi Dinding Lambung dari Iritasi
Salah satu penyebab utama maag adalah peradangan atau kerusakan pada lapisan mukosa lambung akibat asam lambung yang berlebihan.
Kapulaga kaya akan antioksidan dan senyawa antiinflamasi yang berperan dalam melindungi dinding lambung.
Senyawa ini juga dapat membantu melawan bakteri Helicobacter pylori, yang sering dikaitkan sebagai penyebab utama tukak lambung.
4. Meningkatkan Proses Pencernaan
Kapulaga dikenal sebagai rempah yang mampu merangsang produksi enzim pencernaan, yang sangat penting untuk membantu proses pemecahan makanan.
Dengan sistem pencernaan yang lebih optimal, tubuh dapat mencerna makanan dengan lebih efisien, sehingga mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti perut kembung dan sembelit.
