Katedral Bawah Tanah yang Melindungi Tokyo dari Banjir
METROSERGAI.com – Tokyo, ibu kota Jepang, dikenal sebagai salah satu kota metropolitan tersibuk di dunia.
Namun, di balik kemegahan gedung pencakar langit dan teknologi canggih, kota ini memiliki tantangan besar dalam menghadapi risiko banjir.
Dengan lebih dari 15 sungai yang melintasi wilayahnya serta curah hujan tinggi akibat badai dan taifun.
Tokyo membutuhkan sistem perlindungan yang luar biasa untuk mencegah bencana banjir.
Salah satu solusi paling inovatif yang telah diterapkan adalah Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel (MAOUDC), sebuah sistem pengendalian banjir raksasa yang tersembunyi di bawah tanah.
Sering dijuluki sebagai “Katedral Bawah Tanah”, struktur ini bukan hanya menjadi benteng pertahanan Tokyo dari banjir.
Tetapi juga merupakan salah satu keajaiban teknik sipil paling mengesankan di dunia.
Keajaiban Teknik di Bawah Tanah
Sistem MAOUDC terletak di Prefektur Saitama, di pinggiran Tokyo.
Dibangun selama 13 tahun dengan biaya sekitar USD 2 miliar, sistem ini selesai pada tahun 2006 dan kini menjadi salah satu infrastruktur utama dalam pengendalian banjir di wilayah metropolitan Tokyo.
Secara keseluruhan, sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
1. Terowongan dan Gorong-Gorong Pengalihan
Ketika hujan deras mengguyur Tokyo dan sekitarnya, volume air di sungai-sungai meningkat drastis.
Untuk mencegah air meluap ke pemukiman, sistem MAOUDC mengalihkan air berlebih ini ke dalam jaringan terowongan sepanjang 6,3 km, yang berfungsi sebagai jalur pengaliran air menuju tempat penampungan utama.
2. Lima Shaft Raksasa
Di sepanjang jalur terowongan, terdapat lima shaft (sumur raksasa) yang masing-masing memiliki diameter sekitar 30 meter dan kedalaman 70 meter.
Struktur ini berfungsi sebagai pintu masuk bagi air yang berasal dari sungai yang meluap.
3. “Katedral Bawah Tanah”
Bagian paling spektakuler dari sistem ini adalah ruang utama yang sering disebut sebagai “Katedral Bawah Tanah”.
Ruangan ini memiliki luas yang sangat besar dan ditopang oleh 59 pilar beton raksasa, masing-masing setinggi 18 meter dan berat 500 ton.