Kajati Ponco juga mengingatkan seluruh pihak terkait, termasuk penyedia makanan, agar bertanggung jawab dalam pelaksanaan program ini.
Ia mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam mengawasi jalannya program, sehingga benar-benar memberikan manfaat bagi siswa.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Peran masyarakat sangat penting dalam mengawal program ini agar tidak terjadi penyimpangan.
Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa memastikan MBG benar-benar tepat sasaran,” ungkapnya.
Evaluasi: Keamanan dan Kualitas Makanan Jadi Prioritas
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar, juga memberikan laporan mengenai evaluasi satu bulan pelaksanaan MBG.
Ia memastikan bahwa hingga saat ini, tidak ada keluhan terkait menu maupun waktu makan, sehingga program berjalan sesuai harapan.
Namun, ia tetap menyoroti kasus keracunan makanan yang sempat terjadi di Sukoharjo, sebagai bahan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Menurutnya, seluruh mitra penyedia makanan harus memperhatikan standar kebersihan dan keamanan pangan.
“Makanan harus diolah dengan cara yang higienis, mulai dari pencucian tangan, proses memasak, hingga distribusi.
Pengawasan ketat harus terus dilakukan agar keamanan pangan tetap terjamin,” ujarnya.
Dukungan Sekolah: MBG Tingkatkan Kesejahteraan Siswa
Kepala SMA Negeri 4 Semarang, Wiwien Sri Winarni, menyampaikan apresiasinya terhadap pendampingan yang dilakukan Kejati Jateng.
Ia mengungkapkan bahwa sejak ada program MBG, kesejahteraan siswa meningkat, dan mereka bisa lebih fokus dalam belajar.
Selain itu, distribusi makanan juga semakin baik.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan, makanan tiba lebih awal dari jadwal, memastikan siswa mendapatkan asupan bergizi tepat waktu.
“Kami sangat bersyukur atas adanya pengawasan ini.
Program MBG menyasar 792 siswa di kelas X dan XI, dan kami berharap dapat terus berjalan dengan lancar demi mendukung kualitas pendidikan,” ungkapnya.
Program Strategis yang Harus Dikawal Bersama
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
