METROSERGAI.com – Down syndrome adalah kondisi genetik yang terjadi ketika seseorang memiliki salinan tambahan sebagian atau seluruh kromosom 21.
Kelainan ini menyebabkan perbedaan dalam perkembangan fisik, intelektual, serta kesehatan secara keseluruhan.
Meskipun anak-anak dengan Down syndrome memiliki tantangan tersendiri dalam pertumbuhan dan pembelajaran.
Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat menjalani kehidupan yang bermakna dan produktif.
Apa Itu Down Syndrome?
Down syndrome terjadi karena adanya kesalahan dalam pembelahan sel selama perkembangan embrio.
Akibatnya, seseorang memiliki kelebihan materi genetik pada kromosom 21 yang berdampak pada perkembangan tubuh dan otak.
Kondisi ini bukanlah penyakit yang dapat disembuhkan, tetapi lebih kepada perbedaan genetik yang memerlukan perhatian khusus dalam tumbuh kembang anak.
Ciri-ciri Down Syndrome
Setiap individu dengan Down syndrome memiliki karakteristik yang unik, tetapi ada beberapa tanda umum yang sering ditemukan, baik secara fisik maupun dalam aspek kognitif.
1. Ciri Fisik
Beberapa ciri fisik yang umum pada individu dengan Down syndrome meliputi:
Wajah cenderung datar dengan mata yang berbentuk miring ke atas.
Leher lebih pendek dibanding anak-anak lain seusianya.
Tangan kecil dengan jari-jari yang lebih pendek.
Otot yang lebih lemah (hipotonia), menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan motorik.
Ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan anak-anak lain pada usia yang sama.
2. Perkembangan Kognitif dan Sosial
Selain perbedaan fisik, anak dengan Down syndrome juga mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan kemampuan sosial, seperti:
Proses belajar yang lebih lambat dibandingkan anak-anak pada umumnya.
Kesulitan dalam berbicara dan berkomunikasi, meskipun mereka memiliki ekspresi sosial yang baik.
Kemampuan untuk memahami dan mengikuti aturan, meskipun membutuhkan lebih banyak waktu dan pendekatan yang lebih sabar.
Penyebab dan Faktor Risiko Down Syndrome
Down syndrome tidak disebabkan oleh faktor lingkungan atau kebiasaan orang tua selama kehamilan, tetapi terjadi secara alami akibat kesalahan pembelahan sel.
