Selain itu, di beberapa daerah, masjid atau lembaga sosial juga turut berperan dalam membagikan daging kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dengan demikian, Meugang tidak hanya menjadi perayaan keluarga, tetapi juga momen mempererat hubungan sosial dalam masyarakat.
Meugang: Tradisi yang Terus Lestari
Meskipun zaman terus berubah, Meugang tetap menjadi tradisi yang dijaga dengan baik oleh masyarakat Aceh.
Bagi mereka, Meugang bukan sekadar menikmati makanan lezat, tetapi juga wujud dari rasa syukur, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama.
Setiap kali Meugang tiba, suasana di Aceh terasa lebih hidup.
Aroma masakan daging memenuhi udara, keluarga berkumpul dengan penuh suka cita, dan kepedulian sosial semakin terasa.
Inilah yang menjadikan Meugang bukan hanya sekadar tradisi kuliner, tetapi juga warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai kehidupan.(fb)