“Pertanian organik bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga keberlanjutan.
Dengan metode ini, tanah lebih subur, risiko erosi berkurang, dan ketahanan tanaman terhadap perubahan cuaca meningkat,” jelas Soekirman.
Selain itu, ia juga mendorong petani untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan dalam menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Seperti pemanfaatan pupuk organik dan metode irigasi yang efisien.
Menurutnya, kolaborasi antara petani, pemerintah, dan lembaga terkait sangat penting untuk memastikan bahwa sektor pertanian mampu bertahan di tengah perubahan iklim.
Semangat No Give Up! di Tengah Tantangan
Meski tantangan yang dihadapi cukup berat, semangat petani di Serdang Bedagai tetap membara.
Mereka menyadari bahwa perubahan iklim adalah realitas yang tidak bisa dihindari, tetapi dapat disiasati dengan kerja keras dan inovasi.
Inspirasi yang diberikan oleh Soekirman melalui pendekatan dan solusi berbasis pertanian organik memberikan harapan baru bagi para petani untuk terus melangkah maju.
“Kita tidak boleh menyerah. Setiap tantangan adalah peluang untuk menjadi lebih baik,” ujar Soekirman.
Pesan ini terus menggema di tengah perjuangan petani yang kini mulai bangkit untuk mengubah pola tanam mereka, meningkatkan kerja sama, dan berkomitmen pada pertanian yang lebih berkelanjutan.
Perjuangan melawan dampak perubahan iklim bukanlah hal yang mudah.
Namun, dengan semangat pantang menyerah dan inovasi yang terus berkembang, para petani di Serdang Bedagai membuktikan bahwa mereka mampu bertahan bahkan di tengah kondisi yang sulit.
Semangat No Give Up! menjadi bukti bahwa di balik setiap tantangan selalu ada peluang untuk bangkit dan mencapai keberhasilan yang lebih besar.(fb Soekirman)
