Lifestyle

Perjuangan Petani Melawan Perubahan Iklim: Semangat Tak Kenal Menyerah di Tengah Tantangan

×

Perjuangan Petani Melawan Perubahan Iklim: Semangat Tak Kenal Menyerah di Tengah Tantangan

Sebarkan artikel ini

METROSERGAI.com – Perubahan iklim semakin nyata dirasakan dampaknya oleh para petani di Indonesia.

Di Serdang Bedagai, misalnya, hujan deras yang terus-menerus disertai angin kencang telah menyebabkan padi rebah, sehingga menurunkan produksi panen hingga 30 persen.

Situasi ini tentu menjadi tantangan besar, khususnya bagi para petani yang mengandalkan hasil panen sebagai sumber utama penghidupan.

Namun, semangat No Give Up! yang selalu digaungkan oleh Soekirman, mantan Bupati Serdang Bedagai sekaligus tokoh penggerak pertanian organik, menjadi inspirasi untuk terus berjuang menghadapi kondisi sulit ini.

Soekirman, yang dikenal luas sebagai pendukung kuat pertanian organik, tidak pernah lelah mengingatkan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Baginya, meskipun perubahan cuaca membawa dampak buruk, selalu ada cara untuk bangkit.

“Kita harus berinovasi, memilih jalan yang lebih bijak dalam mengelola lahan, dan tidak pernah menyerah pada keadaan,” ungkapnya dalam salah satu diskusi dengan petani.

Kerugian Akibat Perubahan Iklim
Hujan deras yang datang di luar musim dan angin kencang adalah masalah serius bagi petani.

Ketika tanaman padi rebah akibat terpaan angin, proses pertumbuhan dan kualitas hasil panen terganggu.

Sebagian besar petani melaporkan bahwa kondisi ini tidak hanya menurunkan hasil panen, tetapi juga meningkatkan risiko gagal panen jika tidak segera ditangani.

Dalam beberapa tahun terakhir, penurunan hasil hingga 30 persen menjadi hal yang cukup sering terjadi di daerah tersebut.

Hal ini diperparah oleh minimnya kesadaran sebagian petani tentang metode tanam yang dapat meminimalkan dampak perubahan iklim.

Namun, di tengah situasi yang sulit, masih ada harapan.

Adaptasi dan Solusi Berbasis Pertanian Organik
Salah satu langkah yang terus didorong Soekirman adalah penerapan pertanian organik yang lebih adaptif terhadap perubahan cuaca.

Ia menekankan bahwa penggunaan varietas padi tahan angin, penguatan tanggul sawah, serta pola tanam yang ramah lingkungan menjadi kunci keberhasilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *