“Ketahanan pangan tidak hanya tentang ketersediaan makanan, tetapi juga tentang keberlanjutan ekonomi masyarakat yang terlibat dalam proses produksinya,” tambahnya.
Membangun Ekonomi Mandiri, Mengurangi Impor
Salah satu pesan utama Presiden Prabowo adalah bahwa program ini harus sepenuhnya berbasis pada produksi dalam negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia masih menghadapi tantangan ketergantungan pada bahan pangan impor.
Dengan kebijakan ini, pemerintah ingin memastikan bahwa kebutuhan pangan untuk program MBG sepenuhnya terpenuhi oleh produk lokal.
“Kita tidak lagi berbicara soal impor untuk kebutuhan dasar seperti ini.
Sebaliknya, kita harus memanfaatkan potensi desa untuk memenuhi kebutuhan nasional,” tegas Budi Arie.
Dampak Positif Program MBG
Kebijakan MBG yang berbasis desa ini diharapkan membawa berbagai dampak positif:
1. Meningkatkan Ketahanan Pangan Lokal: Desa-desa yang terlibat dalam program ini akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.
2. Mendorong Ekonomi Desa: Melalui koperasi dan BUMDes, desa akan menjadi pusat ekonomi produktif yang menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
3. Pengurangan Ketergantungan Impor: Dengan memanfaatkan bahan baku lokal, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada produk pangan impor, sehingga lebih mandiri secara ekonomi.
4. Peningkatan Gizi Masyarakat: Program MBG memastikan bahwa masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan, mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi.
Langkah Strategis Menuju Desa Mandiri
Kebijakan ini sejalan dengan visi besar pemerintah untuk membangun desa-desa yang mandiri dan berdaya saing.
Dengan dukungan dana desa, koperasi, dan BUMDes, desa tidak lagi menjadi sekadar penghasil bahan mentah, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi nasional.
Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya menjadi solusi untuk masalah gizi di Indonesia, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa desa memiliki peran strategis dalam membangun masa depan bangsa.
Dengan memanfaatkan potensi lokal, Indonesia tidak hanya membangun ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan.( grup rilis prabowo)(***)
