Nasional

Prabowo Wajibkan Devisa Hasil Ekspor SDA Disimpan 100% di Bank Nasional: Langkah Strategis untuk Kemakmuran Bangsa

×

Prabowo Wajibkan Devisa Hasil Ekspor SDA Disimpan 100% di Bank Nasional: Langkah Strategis untuk Kemakmuran Bangsa

Sebarkan artikel ini

Selain itu, dana yang tersimpan di dalam negeri dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan ekonomi, seperti investasi infrastruktur, peningkatan kapasitas industri dalam negeri, dan dukungan bagi sektor usaha kecil dan menengah (UKM).

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Mugiarso, pemerintah juga tengah menyiapkan instrumen keuangan yang akan memberikan keuntungan bagi eksportir yang menyimpan devisanya di dalam negeri.

Salah satu insentif yang diberikan adalah tarif Pajak Penghasilan (PPh) 0% atas pendapatan bunga dari instrumen penempatan DHE, yang sebelumnya dikenakan pajak sebesar 20%.

“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan ini tidak hanya meningkatkan cadangan devisa, tetapi juga memberikan keuntungan bagi para eksportir.

Oleh karena itu, kami menyiapkan insentif berupa pajak yang lebih rendah dan akses lebih mudah ke kredit perbankan,” ujar Susiwijono.

Tanggapan Beragam dari Pengusaha

Meski pemerintah optimis dengan kebijakan ini, sejumlah pelaku usaha mengungkapkan kekhawatiran mereka.

Beberapa asosiasi eksportir menyatakan bahwa penahanan DHE selama satu tahun penuh dapat mempengaruhi arus kas perusahaan, terutama bagi sektor yang memiliki margin keuntungan kecil seperti perikanan dan pengolahan kakao.

Mereka juga berharap agar pemerintah memberikan kelonggaran atau pengecualian bagi sektor tertentu yang membutuhkan fleksibilitas lebih dalam pengelolaan keuangan mereka.

“Kami mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ekonomi nasional, tetapi kami juga berharap ada ruang diskusi lebih lanjut untuk memastikan bahwa kebijakan ini tidak membebani industri,” kata seorang perwakilan asosiasi eksportir.

Pemerintah Siap Beri Solusi dan Evaluasi Kebijakan

Menanggapi kekhawatiran tersebut, pemerintah menyatakan bahwa mereka terbuka untuk berdialog dengan para pengusaha guna mencari solusi terbaik.

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa pihaknya akan mengadakan pertemuan berkala dengan asosiasi eksportir untuk mengevaluasi dampak kebijakan ini dan memastikan implementasinya berjalan dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *