Daerah

Silaturahmi Akbar Keluarga Besar KH. Jafar Semarang, Menyatukan Sejarah, Menguatkan Ikatan

×

Silaturahmi Akbar Keluarga Besar KH. Jafar Semarang, Menyatukan Sejarah, Menguatkan Ikatan

Sebarkan artikel ini
Silaturahmi Akbar Keluarga Besar KH. Jafar Semarang yang digelar di kediaman keluarga besar di Lingkungan I, Kelurahan Tambangan Hulu, Kota Tebing Tinggi, Minggu (29/6). (Sarifudin Sinaga)

Salah satu peninggalan KH. Jafar, yakni sebilah pedang, masih disimpan sebagai bukti historis meski dalam kondisi patah.

Hal ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya peran beliau dalam membangun peradaban berbasis nilai-nilai Islam dan budaya lokal.

Tradisi Muharam dan Ruwatan: Warisan yang Terus Dihidupkan

Menurut Anda Yasser, tradisi kumpul keluarga besar setiap bulan Muharam telah dijalankan sejak masa KH. Jafar di Semarang.

Ruwatan dan makan bersama menjadi simbol pemurnian diri serta penguatan silaturahmi, yang hingga kini masih dijaga ketat oleh keturunannya.

“Kami juga berharap kepada Ketua Partuha Maujana Simalungun (PMS) agar membantu menelusuri jejak silsilah Puang Tongah di Kerajaan Raya Simalungun, demi menyempurnakan catatan sejarah keluarga kami,” kata Yasser.

Rangkaian Acara dan Dukungan Para Tokoh

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Abdi Nuradi, cicit dari Atong Tamam.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari tokoh keluarga dan pembacaan sejarah keluarga oleh tim pelacak silsilah. Budi bertindak sebagai pembawa acara.

Para tokoh keluarga seperti H. Bakar, H. Tamam, dan H. Ramli turut hadir, mewakili keturunan aktif dari KH. Jafar. Adapun keturunan lain seperti Dinah, Imam, dan Dewan masih dalam proses pelacakan oleh tim silsilah keluarga.

Ruslan, salah satu penasehat keluarga, menyampaikan harapannya agar silaturahmi ini tidak berhenti pada seremoni tahunan.

Tetapi bisa berkembang menjadi program sosial seperti santunan atau bantuan lainnya.

Apresiasi dari Tokoh Masyarakat

Dukungan disampaikan oleh Ketua PMS Kota Tebing Tinggi, Johardin Sinaga, SH, yang mengapresiasi inisiatif pelestarian sejarah keluarga ini.

KH. Jafar adalah figur besar yang tak hanya menyatukan budaya, tetapi juga mewariskan nilai keislaman.

“Saya yakin di bawah kepemimpinan Anda Yasser, perkumpulan ini akan menjadi motor kebaikan di masyarakat,” ujarnya.

Tausiyah: Menyatukan Cinta Ilahi dan Kekeluargaan

Acara ditutup dengan tausiyah penuh makna dari Ngadiono, S.H.I, alumni Pesantren Gontor dan Sarjana Syariah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *