METROSERGAI.COM, Tebing Tinggi– Kebersamaan dan semangat menjaga warisan leluhur terpancar kuat dalam Silaturahmi Akbar Keluarga Besar KH. Jafar Semarang yang digelar di kediaman keluarga besar di Lingkungan I, Kelurahan Tambangan Hulu, Kota Tebing Tinggi, Minggu (29/6).
Ratusan anggota keluarga lintas generasi hadir, meneguhkan ikatan darah dan sejarah yang telah terbangun sejak ratusan tahun lalu.
Acara ini dipimpin oleh Anda Yasser, selaku Ketua Perkumpulan Keluarga Besar KH. Jafar, didampingi oleh Sekretaris Ramli, S.Pd.I dan Bendahara Sri Rafiqoh.
Adapun pelaksana kegiatan adalah Muhammad Nasir sebagai Ketua Panitia, dibantu Sekretaris Khairuddin.
Dalam sambutannya, Anda Yasser menegaskan pentingnya pelestarian tradisi keluarga sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap sejarah ulama besar KH. Jafar Semarang, sosok yang menjadi pilar spiritual dan genealogis keluarga besar ini.
“Silaturahmi ini bukan hanya ajang temu kangen, tapi adalah bentuk ibadah yang mewarisi tradisi para leluhur. KH. Jafar telah menanamkan nilai keislaman, persatuan, dan adat, dan kini tugas kita menjaga dan melanjutkannya. Jika tidak dilestarikan, sejarah akan hilang begitu saja,” ujarnya.
Napak Tilas KH. Jafar Semarang: Ulama, Bangsawan, dan Penyatu Budaya
KH. Jafar dikenal sebagai ulama kharismatik dari Semarang yang berdarah campuran Yaman dan Jawa.
Pada sekitar tahun 1820-an, beliau menjejakkan kaki ke wilayah Sumatera dan menikahi Puang Tongah (Siti Aisyah Saragih Garingging), seorang putri bangsawan dari Kerajaan Raya, Simalungun.
Perkawinan ini menjadi simbol penyatuan dua tradisi besar: keulamaan Jawa dan kebangsawanan Simalungun.
Bahkan, dalam silsilah keluarga disebutkan bahwa Datuk Bandar Kajum, tokoh penting di masa lalu, adalah menantu dari KH. Jafar — memperkuat jaringan keluarga yang memiliki akar luas di wilayah Nusantara.