JAKARTA – METROSERGAI.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengungkapkan rasa harunya atas sambutan luar biasa yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, selama kunjungannya ke Tanah Air.
Dalam wawancara eksklusif bersama Najwa Shihab di program Mata Najwa, Erdogan mengaku tak pernah menerima penyambutan semeriah ini sepanjang karier politiknya.
Sambutan Berkesan dari Prabowo
Kunjungan Erdogan ke Indonesia pada 11-12 Februari 2025 berlangsung dengan penuh kehangatan.
Sejak kedatangannya, ribuan pelajar dan masyarakat memadati jalanan Kota Bogor untuk menyambut rombongan Presiden Turki.
Antusiasme yang terpancar dari wajah anak-anak sekolah hingga warga yang melambaikan bendera Turki dan Indonesia menciptakan momen yang sangat berkesan bagi Erdogan.
“Saya sangat terharu.
Sambutan yang dipersiapkan oleh Yang Mulia Presiden Prabowo benar-benar luar biasa.
Saya belum pernah mengalami penyambutan yang begitu hangat dan penuh semangat seperti ini,” ungkap Erdogan.
Ia mengaku tidak menyangka akan disambut dengan semangat yang begitu tinggi oleh masyarakat Indonesia.
Suasana penuh kebersamaan itu membuat Erdogan bertanya-tanya apakah ia akan kembali merasakan momen serupa di masa mendatang.
“Saya bahkan bertanya-tanya, apakah dalam perjalanan politik saya ke depan saya akan melihat pemandangan seperti ini lagi?
Saya tidak tahu,” tambahnya dengan nada haru.
Rencana Sambutan Balasan Erdogan
Sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih, Erdogan berencana memberikan sambutan balasan yang tak kalah meriah ketika Prabowo berkunjung ke Turki.
Ia bahkan mulai merancang konsep penyambutan spesial yang mencerminkan budaya dan kekuatan militernya.
“Saya harus merancang sebuah penyambutan yang tak kalah berkesan.
Tapi, terus terang saja saya rasa tidak mungkin saya bisa menciptakan suasana yang sama persis seperti yang saya rasakan di Indonesia,” kata Erdogan.
Namun, Erdogan memiliki ide unik untuk menyambut Prabowo dengan parade kuda.
Menurutnya, parade ini akan menjadi simbol persahabatan yang kuat antara Indonesia dan Turki.