METROSERGAI.com – Penurunan hasil panen demplot organik yang dikelola oleh Soekirman tahun ini menjadi sorotan penting.
Dibandingkan musim tanam sebelumnya (Musim A) yang berhasil mencapai 5,6 ton per hektar, hasil panen pada Musim B hanya mencapai 3,7 ton per hektar, menunjukkan penurunan hingga 30%.
Fenomena ini mencerminkan tantangan nyata yang dihadapi sektor pertanian organik, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan ancaman hama.
Curah Hujan Berlebih Mengganggu Proses Pertumbuhan
Salah satu faktor utama penyebab penurunan hasil panen adalah curah hujan yang berlangsung terlalu panjang.
Cuaca hujan yang berkepanjangan menyebabkan kurangnya sinar matahari yang sangat dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis.
Proses fotosintesis yang terganggu berdampak pada terganggunya pembuangan dan pengisian buah, sehingga hasil panen menjadi kurang maksimal.
Kondisi ini membuat pertumbuhan tanaman organik menjadi tidak optimal dan sulit mencapai potensi hasil panen terbaik.
Serangan Hama yang Mengancam
Selain cuaca, serangan hama juga menjadi masalah utama dalam musim tanam ini.
Hama tikus dan sundep (penggerek batang padi) menyerang tanaman, mengurangi produktivitas secara signifikan.
Hama ini tidak hanya merusak batang, tetapi juga memengaruhi kemampuan tanaman untuk menghasilkan bulir yang optimal.
Dalam pertanian organik, di mana penggunaan pestisida kimia dilarang atau sangat dibatasi, pengendalian hama menjadi tantangan besar yang memerlukan strategi khusus.
Dampak Angin Kencang pada Tanaman
Kondisi cuaca buruk tidak hanya berupa hujan, tetapi juga angin kencang yang menyebabkan tanaman rebah.
Tanaman yang rebah tidak hanya sulit untuk tumbuh kembali secara optimal, tetapi juga lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
Rebahnya tanaman mengurangi kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi secara maksimal, yang pada akhirnya memengaruhi pengisian biji dan menurunkan hasil panen.
Apa Langkah yang Bisa Diambil?
Penurunan hasil panen ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya adaptasi dalam pertanian organik.