Kesehatan

Resiko Konsumsi Minyak Jelantah bagi Penderita Obesitas,Ancaman Kesehatan yang Tak Terlihat

×

Resiko Konsumsi Minyak Jelantah bagi Penderita Obesitas,Ancaman Kesehatan yang Tak Terlihat

Sebarkan artikel ini

METROSERGAI.com – Minyak jelantah, atau minyak goreng bekas yang telah digunakan berulang kali, sering menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat karena harganya yang lebih murah.

Namun, di balik harga ekonomisnya, penggunaan minyak jelantah membawa risiko kesehatan yang serius, terutama bagi penderita obesitas.

Obesitas sendiri sudah menjadi faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis, dan konsumsi minyak jelantah dapat memperburuk kondisi ini.

Apa Itu Minyak Jelantah?

Minyak jelantah adalah minyak goreng yang telah digunakan beberapa kali hingga warnanya menjadi gelap dan teksturnya berubah.

Proses penggorengan berulang kali menyebabkan minyak tersebut mengalami oksidasi dan pembentukan senyawa berbahaya seperti akrolein, aldehida, dan asam lemak trans.

Senyawa ini diketahui bersifat karsinogenik dan dapat merusak jaringan tubuh jika dikonsumsi secara terus-menerus.

Kaitan Minyak Jelantah dengan Obesitas

Penderita obesitas memiliki kadar lemak tubuh yang lebih tinggi, yang sudah memberikan beban berat pada sistem metabolisme mereka.

Ketika seseorang dengan obesitas mengonsumsi minyak jelantah, efek negatif berikut dapat terjadi:

1. Meningkatkan Peradangan
Minyak jelantah mengandung senyawa oksidatif yang dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh.

Pada penderita obesitas, peradangan sudah lebih tinggi dibandingkan individu dengan berat badan normal.

Konsumsi minyak jelantah memperburuk peradangan ini, yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya.

2. Meningkatkan Kolesterol Jahat (LDL)
Kandungan lemak trans dalam minyak jelantah dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Kolesterol LDL yang tinggi berbahaya bagi penderita obesitas karena dapat mempercepat penumpukan plak pada dinding arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

3. Merusak Fungsi Hati
Hati berfungsi untuk menyaring racun dan metabolisme lemak dalam tubuh.

Konsumsi minyak jelantah membuat hati bekerja lebih keras karena harus memproses senyawa beracun yang terkandung di dalamnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *