BEKASI – METROSERGAI.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turun langsung meninjau warga yang terdampak banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (8/3).
Kehadirannya di tengah musibah ini menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang tengah menghadapi bencana.
Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 17.57 WIB, tepat menjelang waktu berbuka puasa.
Mengenakan baju safari berwarna cokelat dan celana biru donker, ia langsung menyusuri area permukiman yang masih tergenang air hingga setinggi mata kaki.
Warga yang melihat kedatangannya pun menyambut dengan antusias, terutama anak-anak yang berbondong-bondong ingin menyalami orang nomor satu di Indonesia itu.
Menyapa Warga dan Mendengar Keluhan
Di tengah genangan air, Prabowo berinteraksi dengan warga yang memilih untuk bertahan di rumah mereka meski banjir sempat mencapai ketinggian hingga 80 cm.
Salah seorang warga laki-laki menceritakan bagaimana air masuk ke dalam rumahnya, memaksanya untuk mengganjal perabotan agar tidak terendam.
“Sampai di dalam rumah juga?” tanya Prabowo dengan perhatian.
“Iya, Pak. Tidur kami semua di atas, mau mengungsi ke mana lagi?” jawab warga tersebut.
Mendengar kisah ini, Prabowo langsung berinisiatif menghubungi sejumlah pejabat terkait.
Ia memberikan instruksi agar fasilitas umum, termasuk SD Negeri 04 Babelan yang juga terdampak banjir, segera direnovasi agar dapat kembali digunakan oleh warga dan anak-anak yang membutuhkan pendidikan.
Harapan dan Kebahagiaan Warga
Salah satu warga, Nurhayati, yang memilih mengungsi karena banjir semakin tinggi, tak bisa menyembunyikan rasa harunya atas kunjungan Presiden.
“Aduh, bahagia sekali. Sangat terharu Bapak Presiden mau datang ke rumah Ibu.
Harapan saya, semoga ada solusi terbaik dari Pak Prabowo,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Warga lainnya juga menyampaikan kebanggaan mereka karena Prabowo bersedia turun langsung ke lokasi, tanpa ragu melangkah di tengah genangan air untuk mendengarkan keluh kesah mereka.