Blog

Satbrimob Polda Sumut Gencar Kelola Lahan, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

×

Satbrimob Polda Sumut Gencar Kelola Lahan, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Sebarkan artikel ini

Saat ini, singkong dan jagung sudah mendekati masa panen dengan perkiraan hasil mencapai 150 kg.

Guna mengatasi genangan air akibat hujan yang dapat merusak akar tanaman, personel telah menerapkan metode penambahan sekam untuk menjaga stabilitas tanah.

Batalyon A Satbrimob Polda Sumut juga tidak ketinggalan dalam mengelola pertanian.

Dengan total luas lahan lebih dari 33.000 meter persegi, mereka menanam ubi kayu dan jagung di Binjai Timur, serta melon dan berbagai jenis sayuran di Mako Batalyon A.

Dengan skala yang lebih besar, hasil panen diperkirakan bisa mencapai puluhan ton, yang tentunya akan memberikan dampak signifikan bagi ketahanan pangan.

Perikanan: Kolam Bioflok dan Budidaya Ribuan Ikan

Selain pertanian, sektor perikanan juga menjadi perhatian utama Satbrimob Polda Sumut.

Pemanfaatan kolam bioflok telah dimaksimalkan untuk budidaya ribuan ekor ikan lele dan nila, yang direncanakan akan dipanen pada pertengahan 2025.

Tak hanya di Mako Batalyon A, program perikanan juga dikembangkan oleh berbagai kompi di bawah naungan Batalyon A.

Kompi 1, 2, 3, dan 4 masing-masing memiliki kolam perikanan dengan berbagai jenis ikan, seperti gurami, nila, dan lele.

Bahkan, di Kompi 2 terdapat kolam perikanan yang dipadukan dengan kebun cabai merah, pisang, dan pepaya, yang diperkirakan akan memasuki masa panen dalam beberapa bulan mendatang.

Di Mako Batalyon B, budidaya perikanan juga mencatat perkembangan yang positif.

Diperkirakan, pada April 2025 nanti, panen ikan nila, mas, dan koi bisa mencapai 500 kg.

Peternakan: Budidaya Ayam Kampung untuk Ketahanan Pangan

Tidak hanya sektor pertanian dan perikanan, peternakan juga menjadi bagian dari program ketahanan pangan yang dijalankan oleh Satbrimob Polda Sumut.

Batalyon B Satbrimob Polda Sumut telah mengembangkan program budidaya ayam kampung di Kesatrian Paino SK Mako Batalyon Tebing Tinggi.

Saat ini, populasi ayam telah mencapai 130 ekor.

Panen pertama diperkirakan akan menghasilkan sekitar 70 kg daging ayam jantan, sementara ayam betina akan dikembangkan lebih lanjut sebagai ayam petelur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *