METROSERGAI.com – Sulit buang air kecil atau retensi urin adalah kondisi yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan berbahaya jika tidak ditangani dengan baik.
Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pembesaran prostat, infeksi saluran kemih, hingga gangguan saraf yang mempengaruhi fungsi kandung kemih.
Untuk mengatasinya, ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.
1. Obat Relaksan Otot Kandung Kemih
Pada pria, salah satu penyebab umum sulit buang air kecil adalah pembesaran prostat (BPH – Benign Prostatic Hyperplasia).
Kondisi ini membuat aliran urin menjadi tersumbat, sehingga proses buang air kecil menjadi sulit atau tidak lancar.
Untuk mengatasi hal ini, dokter sering meresepkan obat yang membantu merelaksasi otot prostat dan kandung kemih, seperti:
Tamsulosin (Flomax) – Obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di sekitar kandung kemih dan prostat sehingga aliran urin menjadi lebih lancar.
Alfuzosin, Doxazosin, Terazosin – Golongan alpha-blocker yang memiliki efek serupa dalam membantu mengurangi tekanan pada saluran kemih.
2. Antibiotik untuk Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Jika penyebab sulit buang air kecil adalah infeksi saluran kemih (ISK), maka pengobatan yang tepat adalah dengan menggunakan antibiotik.
Infeksi ini sering ditandai dengan nyeri saat buang air kecil, sensasi terbakar, dan peningkatan frekuensi buang air kecil. Beberapa antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati ISK meliputi:
Ciprofloxacin
Nitrofurantoin
Amoxicillin
Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan anjuran dokter agar infeksi benar-benar sembuh dan tidak menyebabkan resistensi bakteri.
3. Obat Antikolinergik untuk Kandung Kemih Overaktif
Pada beberapa kasus, sulit buang air kecil bisa disebabkan oleh spasme atau hiperaktivitas kandung kemih, yang menyebabkan kandung kemih sulit dikosongkan sepenuhnya.
Untuk kondisi ini, dokter bisa meresepkan obat dari golongan antikolinergik, seperti:
Oxybutynin
Tolterodine
Solifenacin