METROSERGAI.com – Asma merupakan penyakit pernapasan yang dapat menyebabkan sesak napas, batuk, dan rasa berat di dada.
Banyak metode pengobatan telah digunakan oleh masyarakat, termasuk cara-cara tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Salah satu metode yang cukup dikenal adalah penggunaan daun atau bunga kecubung yang dibakar dan asapnya dihirup.
Namun, apakah cara ini benar-benar efektif dan aman? Mari kita bahas lebih lanjut.
Tradisi Penggunaan Kecubung untuk Asma
Dalam pengobatan tradisional, daun atau bunga kecubung sering digunakan sebagai obat alternatif untuk meredakan gejala asma. Prosesnya cukup sederhana:
1. Ambil sekitar 10 lembar daun atau 10 gram bunga kecubung.
2. Keringkan di bawah sinar matahari hingga cukup layu.
3. Gulung daun atau bunga yang telah kering hingga membentuk lintingan kecil seperti rokok.
4. Bakar sedikit ujung lintingan tersebut dan hirup asapnya.
Metode ini diyakini membantu melebarkan saluran pernapasan, sehingga penderita asma dapat bernapas lebih lega.
Namun, meskipun terdengar sederhana dan alami, penggunaan kecubung tidaklah tanpa risiko.
Risiko dan Bahaya Kecubung bagi Kesehatan
Meskipun banyak orang percaya akan manfaatnya, perlu diketahui bahwa kecubung mengandung senyawa kimia yang berpotensi berbahaya.
Beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan metode ini meliputi:
1. Efek Toksik dari Alkaloid Tropan
Daun dan bunga kecubung mengandung alkaloid tropan seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin.
Senyawa ini dapat menyebabkan efek samping serius seperti halusinasi, kebingungan, gangguan penglihatan, hingga kehilangan kesadaran jika digunakan secara berlebihan.
2. Iritasi Saluran Pernapasan
Menghirup asap dari pembakaran daun kecubung dapat mengiritasi paru-paru dan saluran pernapasan.
Bagi penderita asma, iritasi ini justru bisa memperparah kondisi dan memicu serangan asma yang lebih parah.
3. Gangguan Jantung dan Sistem Saraf
Beberapa kasus penggunaan kecubung yang tidak terkontrol telah menyebabkan efek samping serius seperti detak jantung tidak teratur, pusing, mual, bahkan kejang.