Religi

Aiptu Nana Sumarna: Mengajarkan Al-Qur’an dan Membangun Kehidupan Sosial yang Harmonis di Jambi

×

Aiptu Nana Sumarna: Mengajarkan Al-Qur’an dan Membangun Kehidupan Sosial yang Harmonis di Jambi

Sebarkan artikel ini

METROSERGAI.com – Di tengah kesibukan tugasnya sebagai anggota Polda Jambi, Aiptu Nana Sumarna menemukan cara yang luar biasa untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat di sekitarnya.

Dengan penuh dedikasi, Aiptu Nana membuka sebuah rumah tahfiz untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada warga, terutama anak-anak dan orang dewasa yang ingin belajar lebih dalam tentang ajaran agama.

Melalui inisiatif ini, ia tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan penuh kebaikan.

Membuka Pintu Ilmu dan Kebaikan untuk Semua

Sejak pertama kali menetap di lingkungan tempat tinggalnya pada tahun 2005, Aiptu Nana menyadari adanya potensi besar di sekitarnya.

Dengan sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang tinggal di lingkungan tersebut, banyak anak-anak dari berbagai jenjang usia, mulai dari TK hingga SMA, yang membutuhkan ruang untuk belajar agama.

Menyadari pentingnya memberikan arah yang positif bagi generasi muda, Aiptu Nana memutuskan untuk mendirikan rumah tahfiz sebagai wadah belajar Al-Qur’an dan penguatan akhlak.

“Dengan adanya rumah tahfiz ini, kami ingin memberi kesempatan bagi anak-anak untuk belajar ngaji, salat, dan ilmu agama lainnya.

Kami ingin memberikan pendidikan yang mendalam tentang agama kepada mereka sejak usia dini,” ujar Aiptu Nana dalam wawancaranya.

Waktu Belajar yang Fleksibel dan Tidak Mengganggu Tugas

Salah satu aspek menarik dari inisiatif Aiptu Nana adalah kemampuannya untuk mengelola waktu dengan baik, mengingat tugasnya yang padat di Polda Jambi.

Waktu mengajar mengaji disesuaikan agar tidak mengganggu jam dinasnya.

Anak-anak belajar ngaji mulai sore hingga menjelang Isya, sementara bagi orang dewasa, kelas diadakan setelah salat Isya dan subuh.

Ini memberikan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi, tanpa harus khawatir waktu belajar akan mengganggu kewajiban mereka sehari-hari.

“Tujuan utama kami adalah agar masyarakat bisa belajar tanpa harus terganggu dengan aktivitas sehari-hari mereka.

Kegiatan ini juga mempererat ikatan sosial di lingkungan kami,” tambah Nana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *