SUMEDANG – METROSERGAI.cim – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pesan mendalam kepada para pelajar terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini telah berjalan di 31 provinsi.
Dalam peresmian 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan di Bendungan Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1).
Prabowo mengingatkan pentingnya menghormati orang tua dan guru sebagai nilai utama yang harus ditanamkan sejak dini.
“Program ini adalah kewajiban kami sebagai pemerintah.
Jadi, tidak perlu ucapkan terima kasih kepada saya. Anak-anak harus diajarkan untuk menghormati orangtua dan guru,” ujar Prabowo tegas.
Pesan tersebut ia sampaikan sebagai respons terhadap antusiasme masyarakat, termasuk para pelajar yang sangat bersyukur dengan adanya program MBG.
Bahkan, di beberapa sekolah, ditemukan surat-surat kecil berisi ucapan terima kasih dari murid-murid yang diselipkan di tempat bekas makan mereka.
Namun, Prabowo menegaskan bahwa penghargaan tidak perlu ditujukan kepadanya, melainkan fokus pada esensi dari program tersebut.
Kewajiban Pemerintah, Bukan Sekadar Janji
Prabowo menekankan bahwa program ini dilaksanakan bukan untuk mencari pengakuan atau popularitas.
Ia menganggap tugas ini sebagai tanggung jawab yang telah dipercayakan oleh rakyat kepadanya.
“Yang kita inginkan adalah yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Jadi, saya tidak butuh ucapan terima kasih.
Ini adalah kewajiban kami sebagai pemerintah yang telah dipilih oleh rakyat untuk bekerja demi rakyat,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya agar program ini mencapai seluruh anak-anak Indonesia.
Meskipun saat ini belum sepenuhnya merata, ia meminta masyarakat untuk bersabar dan memahami tantangan dalam pelaksanaannya.
Komitmen 2025: Semua Anak Indonesia Dapatkan Gizi Merata
Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan target pemerintah untuk memastikan semua anak Indonesia mendapatkan manfaat dari program ini paling lambat akhir tahun 2025.
Ia juga secara pribadi meminta maaf kepada orang tua dan anak-anak yang hingga kini belum merasakan dampaknya.