METROSERGAI.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT) Yandri Susanto telah menegaskan komitmennya.
Untuk melaksanakan 12 rencana aksi yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan desa secara menyeluruh.
Salah satu prioritas utama dalam agenda tersebut adalah mencapai swasembada pangan di Indonesia.
Dengan berbagai inisiatif strategis, Kemendes PDT berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan desa melalui berbagai langkah yang inovatif dan berkelanjutan.
Swasembada pangan bukanlah tujuan yang mudah dicapai, namun dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat desa, hal tersebut diyakini dapat terwujud.
Mendes Yandri menekankan pentingnya pemetaan potensi sumber daya alam dan lahan di setiap desa sebagai langkah pertama yang krusial.
Pemetaan ini diharapkan dapat menggali potensi terbaik di setiap wilayah, terutama di sektor pertanian, agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung ketersediaan pangan.
Selain pemetaan potensi, Kemendes juga berfokus pada optimalisasi lahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dalam banyak kasus, banyak lahan pertanian yang terbengkalai atau tidak produktif.
Oleh karena itu, program yang digalakkan Kemendes bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanah dan memastikan bahwa setiap desa memiliki potensi pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warganya.
Lebih lanjut, Kemendes juga berkomitmen untuk menghidupkan kembali lumbung pangan desa yang pernah menjadi pusat penyimpanan bahan pangan lokal di masa lalu.
Dengan revitalisasi lumbung pangan, desa-desa dapat memiliki cadangan pangan yang aman dan terkelola dengan baik, sehingga mereka tidak tergantung sepenuhnya pada impor atau pasokan luar.
Diversifikasi pangan lokal juga menjadi salah satu agenda utama dalam memperkuat ketahanan pangan.
Mendes Yandri mengingatkan pentingnya memanfaatkan kekayaan bahan pangan lokal yang beragam dan melimpah di setiap daerah.
Dengan memperkenalkan lebih banyak variasi pangan yang berasal dari sumber daya lokal, masyarakat desa dapat terhindar dari ketergantungan pada beberapa jenis pangan yang terbatas dan lebih rentan terhadap fluktuasi harga.